Suatu hari, seorang mahasiswa baru dari Solo bernama Marven melalui Stasiun Bandung. Dia datang sendirian, tanpa teman, hanya berbekal secarik kertas alamat menuju kampus IT TELKOM
Tanpa berpikir panjang, Marven sembarangan naik angkot tanpa tahu kemana tujuan angkot tersebut.
Akibatnya, Marven tersesat. Dia tidak tahu berada di mana dia sekarang. Diputuskannya untuk jalan-jalan saja.
Setelah lama jalan-jalan, Marven pun merasa lapar. Namun dia hanya punya uang Rp. 5000,-. Diurungkannya niat untuk makan tersebut.
Sejauh kaki melangkah, tanpa sadar Marven sampai di kampus tetangga. Dia tanya alamat yang tertera di kertas tersebut.
Karena bekal uang Marven habis, Arif dan Aisya, mahasiswa kampus tetangga, berniat mengantarkan Marven sampai kampus IT TELKOM untuk menemui Tejo dan Firda yang berkuliah di IT TELKOM. Mereka adalah sahabat dari Arif dan Aisya.
Beberapa saat kemudian, Marven dan Arif hampir sampai IT TELKOM
Akhirnya, mereka sampai juga di kampus IT TELKOM. Mereka berjalan mencari teman Arif, Tejo dan Firda.
Akhirnya mereka bertemu. Marven pun berkenalan dengan Tejo dan Firda. Selanjutnya, Tejo dan Firdalah yang membantu Marven selama menjadi mahasiswa baru.
Untuk mengabadikan moment tersebut, mereka berlima foto bersama di depan Learning Center IT TELKOM